Penerapan Tarif Trump Diprediksi Menampar Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi Anjlok
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global diproyeksikan akan melambat dari 3,3 persen pada 2024 menjadi 2,9 persen pada 2025 dan 2026, demikian disampaikan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) pada Selasa (3/5).
Dalam Proyeksi Ekonomi terbarunya, OECD merevisi turun proyeksi pertumbuhan globalnya, dengan mempertimbangkan asumsi teknis bahwa kebijakan tarif yang diterapkan hingga pertengahan Mei akan tetap diberlakukan.
OECD memperingatkan bahwa apabila tren-tren saat ini terus berlanjut, seperti meningkatnya hambatan perdagangan, pengetatan kondisi keuangan, melemahnya kepercayaan bisnis dan konsumen, serta meningkatnya ketidakpastian kebijakan, maka semua itu dapat secara signifikan menghambat prospek pertumbuhan global.
OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan melambat secara signifikan menjadi 1,6 persen pada 2025 dan 1,5 persen pada 2026.
Menurut OECD, indikator data lunak (soft data) terkini, seperti survei sentimen konsumen dan bisnis serta ekspektasi inflasi, menunjukkan adanya penurunan signifikan pada pertumbuhan PDB riil di AS.
Untuk kawasan Uni Eropa, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai 1 persen pada 2025 dan 1,2 persen pada 2026, tidak berubah dari proyeksi sebelumnya, seiring dengan permintaan luar negeri yang pulih secara bertahap. OECD menambahkan proyeksi untuk kawasan tersebut didukung oleh membaiknya kondisi keuangan dan turunnya harga energi.
Di antara negara-negara dalam blok tersebut, ekonomi Jerman diperkirakan akan tumbuh 0,4 persen pada 2025 dan 1,2 persen pada 2026.
"Pemulihannya akan didorong oleh permintaan domestik," catat OECD, yang juga menambahkan bahwa konsumsi swasta akan meningkat karena inflasi yang rendah, kenaikan upah nominal, dan menurunnya ketidakpastian kebijakan dalam negeri.
Sedangkan untuk Prancis, OECD memproyeksikan pertumbuhan PDB akan melambat menjadi 0,6 persen pada 2025 karena masih tingginya ketidakpastian terkait kebijakan ekonomi. Namun, ekonomi diproyeksikan mulai pulih secara bertahap dan mencapai pertumbuhan 0,9 persen pada 2026.
Konsumsi swasta akan menjadi mesin pertumbuhan utama pada 2025, karena ekspor akan terdampak oleh meningkatnya ketegangan perdagangan dan investasi akan terhambat akibat meningkatnya ketidakpastian, menurut OECD.
(责任编辑:焦点)
Polri Tegaskan Tak Ada Kaitan Soal Pencekalan Habib Rizieq di Arab Saudi
Negosiasi Perang Dagang, Trump Tak Akan Segan Naikkan Tarif Jika Tak Ada Itikad Baik
Ahmad Luthfi Terima Surat Rekomendasi PSI, Wakil Gubernur Belum Diumumkan, Kader PSI Serukan Kaesang
Bank Sentral Jepang Siap Naikkan Suku Bunga, Ini Syaratnya
Nimo Highland Dianugerahi Extraordinary Service Innovation Initiative
- BTN Gerak Cepat Urus Izin Spin Off BTN Syariah Usai Dapat Restu Presiden Prabowo
- Fix! Program Makan Bergizi Gratis Masuk RAPBN 2025, Segini Anggarannya
- Jakarta Light Festival di Kota Tua, Atraksi Cahaya di Malam Tahun Baru
- Kecewa Pembatas Jalur Sepeda Dicopot, B2W Bakal Gugat Dishub DKI
- Dikabarkan Mundur dari Kabinet, Erick Thohir:Orang Lagi Enak
- Beri Keringanan Angsuran, Ibu Rumah Tangga di Tangerang Selatan Nyaris Diperkosa Debt Collector
- Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis, Gibran Sebut Akan Libatkan UMKM dan Orang Tua Murid
- Febri Diansyah Pasang Badan Buat Putri Candrawathi: Saya Punya Empat Bukti Kekerasan Seksual!
-
Jus Tomat Enak Rasanya, Tapi 3 Kelompok Ini Tidak Boleh Minum
Daftar Isi Orang yang tidak boleh makan tomat ...[详细]
-
Laporkan Farida Nurhan Dugaan Pencemaran Nama Baik, Codeblu Diperiksa sebagai Pelapor
SuaraJakarta.id - Polisi memeriksa food vlogger Codeblu terkait laporan terhadap Farida Nurhan soal ...[详细]
-
NasDem Tinggalkan Anies Baswedan, Jubir Relawan Prihatin Adanya Intimidasi
JAKARTA, DISWAY.ID- Jubir dan Koordinator Relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan, memberikan tanggapan ...[详细]
-
Yogyakarta Favorit Wisatawan Saat Nataru, BMKG Prediksi Hujan Lebat
Jakarta, CNN Indonesia-- Jelang masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru, sebagian besar wilayah ...[详细]
-
Bursa Asia Dibayangi Ancaman 'Deadline' Negosiasi Tarif AS
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Asia bergerak secara variatif dalam perdagangan di Selasa (3/6). Inve ...[详细]
-
Jalur Pendakian Dibuka Lagi, Tetap Waspada Semeru Masih Kerap Erupsi
Jakarta, CNN Indonesia-- Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru (BTS) telah membuka ...[详细]
-
7 Indomaret 24 Jam Terdekat Tebet, Lengkap dengan Rincian Alamat
SuaraJakarta.id - Indomaret mempunyai banyak cabang di Jakarta Selatan, termasuk wilayah Tebet. Beri ...[详细]
-
Gelombang Transformasi Digital ASDP Semakin Kencang, Ferizy Tembus 3 Juta Pengguna
Warta Ekonomi, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menorehkan tonggak penting dalam ...[详细]
-
Anindya Bakrie Puji Kinerja Menkominfo Budi Arie: Gebrakan Beliau Itu Sangat Luar Biasa
JAKARTA, DISWAY.ID --Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie memuji hasil kinerja Menkominfo Budi ...[详细]
-
7 Indomaret 24 Jam Terdekat Tebet, Lengkap dengan Rincian Alamat
SuaraJakarta.id - Indomaret mempunyai banyak cabang di Jakarta Selatan, termasuk wilayah Tebet. Beri ...[详细]
Simak Ya, Ini 5 Cara Memilih Koper yang Cocok untuk Liburan
Jakarta Light Festival di Kota Tua, Atraksi Cahaya di Malam Tahun Baru
- Paket Wisata ke Rumah Atlet China Peraih Emas Olimpiade, Mau Coba?
- Telkom dan Palo Alto Networks Berkolaborasi untuk Perkuat Keamanan Siber
- Jakarta Light Festival di Kota Tua, Atraksi Cahaya di Malam Tahun Baru
- Bayar Angkot Pakai Tutup Botol Plastik, Bapak
- Megawati Geram Sering Diberitakan Jelek oleh Wartawan: Entar Gue Gugat Baru Deh!
- Ke Mana Orang
- Cara Cek Resi JNE Secara Online, Mudah untuk Lacak Kiriman Paket