Pasca Bom Guncang Surabaya, Tujuh Orang Ditangkap
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meringkus tujuh orang yang diduga terkait dengan serangan bom bunuh diri di Kota Surabaya yang terjadi selama dua hari terakhir.
"Sampai hari ini kami telah mengamankan tujuh orang terduga teroris. Mereka diduga terlibat dalam perencanaan serangan bom bunuh diri di tiga gereja wilayah Kota Surabaya kemarin dan hari ini di Polrestabes Surabaya," ujar Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian kepada wartawan di Surabaya, Senin petang (14/5/2018).
Pelaku serangan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja di Surabaya pada hari Minggu, 13 Mei, teridentifikasi dilakukan oleh satu keluarga asal Surabaya, yang terdiri dari bapak, ibu, dua anak kandungnya yang beranjak remaja, serta dua anak kandungnya yang masih kecil.
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno Surabaya, yang menggunakan mobil Toyota Avanza, adalah bapaknya bernama Dita Prianto. Istrinya, Puji Kuswati, dan dua anak perempuannya bernama Fadila Sari, usia 12 tahun, dan Pamela Riskita, usia 9 tahun, beraksi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro Surabaya. Dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Surabaya, juga anaknya, masing-masing bernama Yusuf Fadil, usia 18 tahun, dan Firman Halim, usia 16 tahun.
Pelaku serangan bom bunuh diri di Markas Polrestabes Surabaya, yang menggunakan dua sepeda motor saling berboncengan tadi pagi, juga teridentifikasi satu keluarga asal Surabaya. Masing-masing adalah Tri Murtiono dan istrinya, Tri Ernawati, beserta dua putranya yang sedang beranjak remaja, Mohammad Dari Satri dan Mohammad Dafa Amin Murdana yang tewas seketika.
Sedangkan putri bungsunya, Aisya Azhara Putri, yang masih berusia empat tahun, dan turut diajak dalam serangan bunuh diri itu, berhasil lolos dari maut.
"Tujuh terduga teroris yang terlibat dalam perencanaan serangan bom bunuh diri di Surabaya itu, satu di antaranya kami tembak mati karena berupaya melawan petugas saat hendak ditangkap," ucap Tito.
(责任编辑:探索)
- Peringatan Gempa Besar Jepang, Ribuan Turis Batalkan Pemesanan Hotel
- Berkemeja Biru Saat Hadiri Kongres PAN, Jokowi: Saya Pakai Agar Ketularan Gantengnya Zulhas
- Event Internasional NeutraDC Summit 2024 Digelar, Bahas Sisi Lain AI
- Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis
- Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal
- Sinergi PGN dan Kemenperin Bidik Potensi Pemanfaatan Gas Bumi 115 BBTUD di Kawasan Industri
- 5 Jenis Ikan Air Tawar yang Kaya Omega 3, Sehat dan Enak Rasanya
- Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa
- Daftar Paspor Terkuat di Dunia, Timor Leste Lebih Hebat dari Indonesia
- Gelar Net Zero School 2025, MUFG dan Danamon Kenalkan Nasabah dengan Praktik Bisnis Berkelanjutan
- KPK Soroti Dugaan Pelanggaran Penyedia Air Bersih di Pulau Gili Trawangan
- Air Cooler dapat Menjaga Kelembaban Kulit dan Mencegah Kulit Menjadi Kering, ini Penjelasannya
- One Way Dihentikan, Contraflow Masih Berlaku di Tol Jakarta
- Thorcon Gandeng ITB dan AIMTOPINDO Bangun Teknologi Energi Nuklir Masa Depan
- 3 Rahasia Panjang Umur dari Nenek 102 Tahun yang Masih Aktif Bekerja
- Thorcon Gandeng ITB dan AIMTOPINDO Bangun Teknologi Energi Nuklir Masa Depan
- Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa
- Komoditas Layak Pantau di 2024: Emas, Minyak, dan Komoditas Eksotis
- Polwan Bakar Polisi, Reza Indragiri Sayangkan Polisi Justru Kecanduan Judi Online
- Digitalisasi Indonesia Bukan Jakarta Sentris Lagi