Bitcoin Dekati Rekor Tertinggi, Diproyeksi Tembus US$120.000 pada Kuartal II
Harga Bitcoin terus menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Sejumlah lembaga keuangan internasional seperti Standard Chartered dan JP Morgan memproyeksikan harga aset kripto terbesar itu dapat menembus level US$120.000pada akhir kuartal II-2025, seiring meningkatnya minat institusional dan sentimen pasar yang positif.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan mendekati level US$107.000, hanya terpaut sekitar 3% dari rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di kisaran US$109.000 yang dicapai pada Januari lalu.
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan bahwa lonjakan harga Bitcoin didorong oleh kombinasi faktor makroekonomi, arus masuk investasi institusional, serta optimisme pasar yang tinggi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus US$107.000, Tantang 'Sell in May and Go Away'
“Masuknya investasi dari institusi besar seperti manajer aset global memperkuat posisi Bitcoin di pasar,” ujar Fahmi dalam keterangan resminya, Rabu (21/5). Ia merujuk pada data dari Coinglass dan The Block yang mencatat bahwa sepanjang Mei 2025, hanya terdapat dua hari di mana aliran dana masuk neto ETF Bitcoin spot di AS mencatatkan angka negatif, yakni pada 6 dan 13 Mei.
Menurut Fahmi, kehadiran investor institusional tidak hanya meningkatkan permintaan, tapi juga menjadi sinyal kuat bagi investor ritel untuk ikut masuk ke pasar kripto.
Baca Juga: 4 Alasan Bitcoin Cetak ATH di Bulan Mei 2025
Fahmi juga menyoroti ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve sebagai katalis tambahan. "Data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga. Ini cenderung melemahkan nilai dolar AS dan mendorong investor mencari aset lindung nilai alternatif seperti Bitcoin, Ethereum, dan emas," jelasnya.
Dari sisi teknikal, indikator on-chain seperti Realized Capitalization dan rasio Market Value to Realized Value (MVRV) menunjukkan akumulasi besar-besaran masih berlangsung. Data dari Glassnode mengungkap bahwa Realized Cap Bitcoin telah menyentuh titik tertinggi baru, mengindikasikan banyak investor masih menahan aset mereka alih-alih merealisasikan keuntungan.
Namun, Fahmi mengingatkan bahwa tekanan koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai. "Indikator RSI mulai memasuki area overbought, dan terdapat resistance kuat di area ATH sebelumnya," katanya.
Baca Juga: Pasar Kripto Bangkit, Harga Bitcoin Sukses Tembus US$106.000
Meski prospek positif masih dominan, tantangan dari sisi eksternal belum sepenuhnya mereda. Di antaranya adalah risiko inflasi global dan perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif pemerintahan Donald Trump yang kembali berkuasa. Kondisi ini mendorong investor untuk semakin selektif dan adaptif dalam menyusun strategi portofolio.
Bagi investor berpengalaman, altcoin bisa menjadi peluang menarik jika dikombinasikan dengan strategi trading aktif. Sementara bagi investor pemula, strategi dollar cost averaging (DCA) dinilai lebih relevan, yakni dengan mengakumulasi aset secara bertahap—misalnya setiap bulan—untuk memperoleh harga beli rata-rata yang lebih stabil.
“Strategi ini memungkinkan investor mendapatkan harga rata-rata yang lebih rendah, sehingga portofolionya siap merealisasikan keuntungan saat harga mendekati ATH,” terang Fahmi.
Untuk mendukung strategi ini, platform seperti Reku menghadirkan fitur Packs, yang memungkinkan investor berinvestasi secara otomatis dalam sejumlah aset kripto unggulan melalui satu transaksi. Fitur ini juga dilengkapi dengan sistem Rebalancing untuk menyesuaikan alokasi aset berdasarkan kondisi pasar terkini.
“Fitur Packs memungkinkan investor berinvestasi pada crypto blue chip terbaik seperti Bitcoin dalam sekali swipe. Dengan dukungan rebalancing otomatis, strategi DCA menjadi lebih praktis dan optimal,” tutup Fahmi.
(责任编辑:综合)
- Jadwal Misa Kenaikan Yesus Kristus di Jakarta Rabu dan Kamis
- Angka Percobaan Bunuh Diri Lebih Besar pada Pria Ketimbang Wanita
- Dibocorkan Ketua Pelaksana, Lokasi Formula E Akan Diumumkan Pada...
- Terus Dihantam dan Dikritik, Anies Baswedan Malah Untung Bak Ketiban Durian Runtuh
- Indonesia dan Prancis Kolaborasi, Majukan Ekonomi Digital dan Perlindungan Anak
- Jika Rutin Dikonsumsi, 5 Ikan Super Ini Bisa Bikin Kamu Panjang Umur
- Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Umat Beragama
- Habiburokhman: 7 dari 8 Fraksi Komisi III DPR Tolak Polri di Bawah Kemendagri
- Ini Kolab Anak Muda dan Warga, Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina
- Banyak yang Keliru, Timun Itu Buah atau Sayur?
- 7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak
- Jadwal Cuti Bersama Desember 2024, Tanggal 24 Besok Libur Kerja?
- Bagaimana Seharusnya Hubungan Menantu dan Mertua dalam Islam?
- Jadwal Cuti Bersama Desember 2024, Tanggal 24 Besok Libur Kerja?
- Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024
- Anggaran Sumur Resapan Dihapus, Anies Baswedan Bisa Tersudut
- Pria Rusia Naik Pesawat ke AS Tanpa Tiket, Paspor, dan Visa, Kok Bisa?
- Dua Menu yang Tak Layak Dipesan di Restoran Menurut Koki
- Keluar Pakai Rompi Oranye, Bupati Nganjuk: Saya Minta Maaf
- Pesan Sidang Tanwir PP Pemuda Muhammadiyah, Pemuda RI Harus Melek Politik