Leher Pegal Gara
Di era digitalseperti sekarang, hidup tanpa gadgetrasanya hampir mustahil. Komputer, laptop, hingga ponsel pintar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas harian. Namun, di balik semua kemudahan ini, ada bahaya yang mengintai diam-diam, yakni gadget neck.
Lantas, apa itu gadget neck?
Istilah gadget neck mengacu pada nyeri atau ketegangan di area leher dan tengkuk akibat penggunaan gadget dalam posisi yang tidak ergonomis, terutama saat menunduk terlalu lama. Kondisi ini bisa terasa sebagai rasa pegal, nyeri tumpul, atau bahkan sensasi kaku yang menjalar ke bahu dan punggung atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inge menjelaskan, saat seseorang menunduk ke layar gadget dalam waktu lama, beban kepala yang seharusnya seimbang di atas tulang belakang akan bergeser ke depan. Hal ini membuat otot-otot leher harus bekerja ekstra untuk menahan beban tersebut.
Padahal, kepala manusia rata-rata memiliki berat sekitar 4,5-5,5 kilogram. Saat posisi menunduk mencapai 60 derajat, beban pada leher bisa meningkat hingga 27 kilogram.
Untungnya, gadget neck bukan kondisi tanpa solusi. Pencegahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana yang justru sering diabaikan.
"Misal dengan menghindari posisi menunduk terlalu lama saat menggunakan gadget bisa jadi solusi termudah," kata Inge.
Dia juga menyarankan, saat Anda bekerja dengan laptop lebih dari 30 menit, sebaiknya gunakan keyboard eksternal untuk menjaga postur tetap ideal. Kemudian, atur posisi layar sejajar dengan tinggi mata menggunakan penyangga laptop atau buku tebal.
Lihat Juga :![]() |
"Langkah-langkah ini terlihat sepele, tapi sangat penting agar aktivitas digital Anda tetap nyaman dan bebas nyeri," kata Inge.
Tapi, bagaimana yang bisa dilakukan jika rasa nyeri justru sudah terlanjur datang?
Jika nyeri tengkuk sudah terlanjur menyerang, jangan buru-buru panik. Ada beberapa cara untuk meredakannya:
• Istirahat sejenak dari layar dan posisi duduk.
• Gunakan obat pereda nyeri dan pelemas otot, bisa berupa salep oles atau obat minum.
• Lakukan peregangan ringan pada otot leher secara rutin, misalnya setiap satu jam sekali saat bekerja.
• Dan yang paling penting, segera konsultasikan ke dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:休闲)
- FOTO: Monica Kezia Sembiring Raih Mahkota Miss Indonesia 2024
- 6 Kejutan Seksi yang Bikin Pria Terpesona, Siap Menjajaki Ranjang
- Bawa Update Soal Asuransi MBG, Bos OJK : Ada Peluang Libatkan Swasta
- Tak Gabung Aksi 205, Ojol Serang Bersatu Justru Bagikan Bansos ke Para Driver
- Catat Baik
- Danantara Bakal Suntikan Modal ke Garuda Indonesia, Pakar: Solusi atau Blunder?
- TGUPP Bubar Ketika Anies Lengser, Kenneth PDIP: Memang Tidak Ada Prestasinya
- Semangat Kebangkitan Nasional: Dari Semangat Budi Utomo ke Pengembangan Pusat Keunggulan AI
- Dubai Badai dan Banjir, Bandara Tersibuk Dunia pun Tergenang
- Mas Anies oh Mas Anies... Biasanya Juga Puasa Ngomong, Kok Klaim Dipelintir
- Hubungan Ekonomi Tumbuh Signifikan, RI Buka Peluang Investasi Pebisnis Thailand di Sektor Unggulan
- Respons Agresivitas China, Akademisi Imbau ASEAN Tingkatkan Persatuan
- Pengejaran Bandar Narkoba Fredy Pratama, Polri: Ibarat Cari Barang Hilang
- Meta Genjot Transformasi Iklan Digital Lewat AI, Hemat Biaya & Dorong Kreativitas
- Setahun Anies Baswedan, Jakarta Lebih Nyaman?
- Jakarta Urutan Kedua Kota Terbaik di Asia untuk Kerja Sambil Liburan
- FOTO: Anjing Terlatih Bantu Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan Nyawa
- Ambil Cermin! 7 Tanda di Wajah Ini Tunjukkan Kondisi Kesehatanmu
- FOTO: Kemegahan Instalasi di Milan Design Week
- PPATK Blokir Ribuan Rekening Dormant, Bos OJK: Tidak Ada Arahan Khusus ke PPATK