Jangan Sepelekan Haid Deras, Bisa Jadi Petunjuk Tumor Kandungan
Umumnya, perempuan mengalami perdarahan menstruasi atau haid yang deras di hari-hari pertama. Hal itu memang wajar, kecuali bahwa haid deras bisa jadi petunjuk masalah organ produksi seperti tumor kandungan.
Dokter Robert Hunan Purwaka, Sp.OG, D.MAS, F.MIS, Dokter Spesialis Obstetrics dan Gynecology Mayapada Hospital Surabaya mengatakan, ketika haid deras terjadi, termasuk menimbulkan rasa nyeri di perut, perempuan disarankan segera berkonsultasi untuk memastikan kesehatan organ reproduksi.
"Haid deras yang sudah tidak normal itu ketika melebihi 3 pembalut penuh sehari, sudah sampai membuat lemas dan pucat, sehingga mengganggu aktivitas, dan sampai menyebabkan anemia atau kurang darah," kata dr. Robert.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumor kandungan juga terbagi jadi dua, yang jinak dan ganas. Tumor kandungan jinak, yakni mioma, polip rahim, dan adenomyosis. Mioma atau fibroid adalah benjolan yang tumbuh di rahim, letaknya bisa di berbagai lapisan rahim, dan bisa terdiri dari satu atau banyak benjolan.
Kemudian, polip rahim adalah benjolan bertangkai yang tumbuh di dalam rahim, sedangkan Adenomyosis adalah benjolan yang berasal dari jaringan endometrium/lapisan dinding dalam rahim yang kemudian tumbuh di jaringan otot rahim.
Lebih lanjut, haid deras yang tak wajar bisa menjadi pertanda awal masalah yang lebih serius, seperti penebalan lapisan dinding dalam rahim yang disebut hyperplasia endometrium, serta penyakit kanker rahim yang bersifat ganas.
"Karena penyebabnya bisa bermacam-macam, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan darah untuk melihat tanda-tanda anemia,gangguan hormon, papsmear untuk melihat ada tidaknya keganasan pada leher rahim, pemeriksaan ginekologi, USG transvaginal, dan MRI untuk melihat organ-organ reproduksi lainnya." lanjut dr. Yudi.
Sebenarnya, haid deras itu dapat diatasi dengan terapi. Namun, harus diketahui penyebabnya terlebih dahulu.
"Bisa beragam mulai dari obat-obatan seperti antiperadangan, suplemen besi, pil KB, IUD (intrauterine device), terapi hormon untuk menyeimbangkan estrogen dan progesterone yang akan meringankan perdarahan, obat penekan perdarahan, sampai tindakan lanjutan jika dirasa perlu,"
ujar Dokter Tricia Dewi Anggraeni, Sp.OG (K), Dokter Spesialis Obsgyn Konsultan Onkologi dari Mayapada Jakarta Selatan.
Adapun langkah lain yang bisa dilakukan adalah tindakan operatif, contohnya menggunakan histeroskopi atau teropong rahim guna mendiagnosis dan mengobati perdarahan menstruasi yang berat.
"Prosedur ini memungkinkan dokter untuk memeriksa ke dalam rahim dengan alat yang disebut histeroskop, seperti kabel optik kecil dengan lampu. Dan apabila ditemukan kelainan, misalnya ditemukan polip dalam rahim, dokter bisa sekaligus melakukan pengangkatan polip tersebut," kata dr. Tricia.
dr. Tricia menambahkan, histeroskopi sudah menjadi pengganti kuret untuk penanganan perdarahan abnormal di negara maju, karena bisa melakukan dua tindakan sekaligus, yaitu diagnosis dan terapi apabila ditemukan kelainan seperti polip dalam rahim.
Lalu, miomektomi, ablasi endometrium, hingga histerektomi merupakan pilihan tindakan yang bertujuan mengatasi perdarahan haid yang berat. dr. tricia menyebutkan, tindakan Miomektomi dilakukan untuk mengangkat benjolan miom pada rahim.
"Tindakan ini dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi yaitu operasi minimal invasif (minim sayatan), yang dilakukan melalui sayatan kecil berukuran 0,5 cm-2 cm, sehingga pasien dapat pulih dan beraktivitas lebih cepat, serta rasa sakit yang lebih minimal," ujarnya.
Untuk Ablasi Endometrium, tindakan yang dilakukan bertujuan menipiskan jaringan endometrium atau lapisan dalam rahim yang biasanya menyebabkan perdarahan. Sementara, tindakan Histerektomi atau pengangkatan rahim umumnya dilakukan untuk kasus yang lebih berat atau terapi lainnya tidak berhasil.
Pada kasus-kasus tertentu, Histerektomi juga bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi, tergantung dari kasusnya. Atas penjelasan di atas, perempuan memang sebaiknya waspada jika mengalami haid deras yang tak wajar, terlebih apabila haid terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari dengan keluhan-keluhan lain.
"Perempuan tidak usah takut untuk datang ke dokter kandungan, karena semakin cepat diperiksa oleh ahlinya maka terapinya akan jauh lebih mudah dan ringan karena lebih cepat juga ditemukan penyebabnya. Dengan begitu, tentunya kualitas hidup pasien bisa maksimal kembali tanpa keluhan dan gejala." kata dr. Tricia.
Saat mengalami perdarahan haid, Anda dapat berkonsultasi dengan Dokter Robert, Dokter Yudi, Dokter Tricia, maupun dokter kandungan lain di Oncology Center Mayapada Hospital yang memiliki pelayanan komprehensif dalam menangani berbagai masalah tumor dan kanker, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, pengobatan, terapi berkelanjutan, hingga end-of-life care bersama tim dokter multidisiplin.
Oncology Center Mayapada Hospital memiliki layanan berstandar internasional, dilengkapi dengan Tumor Board aktif untuk merancang perawatan paling tepat bagi pasien. Selama perawatan, pasien akan selalu didampingi oleh tim Patient Navigator yang ahli dan berpengalaman dalam setiap langkah perawatan yang dijalani.
Gunakan aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital untuk melihat jadwal praktik dan membuat janji pemeriksaan dengan dokter kandungan, dokter onkologi, serta dokter spesialis lainnya. Aplikasi MyCare akan memudahkan untuk mendapat nomor antrean lebih awal, karena MyCare terhubung langsung dengan berbagai metode pembayaran.
Di MyCare, pengguna dapat menemukan informasi komplit terkait layanan Oncology Mayapada Hospital pada kumpulan artikel kesehatan MyCare. Segera unduh MyCare di Google Play Store dan App Store untuk mendapatkan reward point saat registrasi pertama kali. Reward ini dapat menjadi potongan harga di berbagai layanan Mayapada Hospital.
(rea/rir)(责任编辑:探索)
- Aturan Baru PP Kesehatan, Dokter Boleh Praktik di Tiga Tempat, Ini Syaratnya!
- Bahas Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Komisi II DPR RI Rapat dengan Mendagri, KPU dan Bawaslu
- Bocoran Jadwal Pendaftaran PPG Prajabatan 2025, Calon Guru Simak Informasinya!
- Kurangi Polusi di Sektor Industri, Ini Rencana Kemenperin
- FOTO: Kala Venesia Batasi Rombongan Turis 25 Orang per Hari
- Cara Dapat Saldo Dana Bansos Pakai DTSEN Mulai April 2025, Begini Keuntungannya
- Apa Boleh Penumpang Bawa Makanan Sendiri Saat Naik Pesawat?
- Jalin Kerjasama dengan Korsel, Kemenperin Akan Dorong Industri 4.0 di Sektor Manufaktur
- 10 Jenis Ikan yang Mengandung Merkuri, Picu Banyak Masalah Kesehatan
- Mbak Ita dan Suaminya Tak Kunjung Penuhi Panggilan KPK, Akan Dijemput Paksa?
- Klinik Pertamina IHC Gelar Donor Darah dan Health Talk, Meriahkan Bulan K3 Nasional 2025
- Dirjen Pajak Resmi Terbitkan Aturan PPh Karyawan, Simak Syarat dan Ketentuannya
- Menhub Budi Karya Sebut Pemerintah Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Guna Kurangi Polusi
- 7 Makanan Ini Dijamin Bikin Otak Kian Tajam
- Penjualan Kendaraan Super Mewah Diprediksi Turun Usai Tarif Trump
- Cara Mudah Daftar Online Bansos 2025, Dapat Saldo Dana Pakai NIK KTP
- Mitos atau Fakta: Menstruasi Bisa Sinkron Saat Tinggal Bersama?
- Perpres Resmi Diteken, Pelantikan Kepala Daerah Serentak Dilaksanakan Pada 20 Februari
- Efisiensi, Kepraktisan, dan Modernitas Daihatsu Ayla 2022
- Cek Daya Tampung ITB 2025 Jalur SNBP: Peluang Masuk Jurusan Teknik Bergaji Tinggi!