Kompleksitas Permasalahan di DKI Tinggi, Pengganti Anies Baswedan Haruslah Sosok seperti Ini
Kompleksitas permasalahan di DKI Jakarta dinilai tinggi. Karena itu, penjabat pengganti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, harus memiliki kapasitas dan mampu menjaga stabilitas Jakarta.
Analis politik Fernando Emas mengatakan, sosok yang memiliki kapasitas tentunya bisa menangani dan mengatasi tantangan yang dihadapi DKI Jakarta yang begitu kompleks. Selain itu, figur penjabat gubernur harus mampu menjaga stabilitas politik maupun sosial sehingga diharapkan dapat menggerakkan roda pemerintahan dan pelayanan agar tetap berjalan baik.
Baca Juga: Mohon Disimak! Begini Pesan Anies Baswedan kepada Penggantinya: Dalam Siklus Kehidupan...
"Karena kompleksitas permasalahan di DKI tinggi, sebagai barometer politik, sosial, masyarakat yang multikultur, dan dinamika persoalan lainnya, menempatkan seorang penjabat gubernur DKI harus hati-hati dan tepat," kata dia, Kamis (1/9/2022).
Dia menegaskan bahwa penjabat gubernur DKI Jakarta harus memiliki pengalaman matang dalam mengelola birokrasi, paham permasalahan, dan tentunya yang paling penting adalah orang netral.
Fernando menyebutkan, salah satu nama yang dinilai layak mengemban amanah sebagai penjabat gubernur adalah Bahtiar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.
Dengan jabatan tersebut, kata dia, Bahtiar dinilai mampu mengendalikan stabilitas politik dan sosial di DKI Jakarta. Termasuk, kata dia, dalam membangun komunikasi, baik dengan jajaran internal DKI Jakarta maupun pemerintah pusat.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:综合)
- Maskapai AS Sediakan Penerbangan Kelas Satu Spesial untuk Anjing
- Rutin Konsumsi Telur Menurunkan Risiko Mati Muda, Bikin Umur Panjang
- Regulasi Ojol Tak Bisa Sembarangan, Ekonom dan Menhub Satu Suara
- Minyak yang Bahaya Untuk Kesehatan, Ada Minyak Jagung dan Kelapa
- Menko Airlangga Sebut Rasio Utang Indonesia Masih Aman
- Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Lombok Timur
- Franck Muller Luncurkan Jam Tangan Edisi Solana, Harganya Capai Rp350 Juta
- Regulasi Ojol Tak Bisa Sembarangan, Ekonom dan Menhub Satu Suara
- VIDEO: Ratusan Warga Kuba 'Unjuk Gigi' Kompak Menari Salsa
- Mewabah di Jepang, Dokter Peringatkan Bahaya Influenza
- Pertemuan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Tanah Suci, Hensat: Beri Aura Positif
- Tolak UU Kesehatan dan UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Lakukan Aksi di DPR RI
- Catat, 5 Cara Jitu agar Tidak 'Beser' saat Perjalanan Mudik
- Kenapa Harus Makan Lontong Cap Gomeh, Bawa Hoki?
- Rocky Gerung Anggap Gugatan Penghinaan Presiden Bersifat Absurd
- Kenapa Harus Makan Lontong Cap Gomeh, Bawa Hoki?
- Tren #KaburAjaDulu Menyeruak di Kalangan Anak Muda Indonesia
- FOTO: Kontes Bergengsi Anjing
- Puasa Sambil Nonton Drama Korea Seharian, Sahkah?
- Bepro, Relawan Pengusaha Muda yang Dukung Prabowo Nyapres