Bursa Eropa Ditutup Flat, Investor Dibayangi Lesunya Ekonomi dan Kekhawatiran Tarif AS
Bursa Saham Eropa hampir tak bergerak dalam perdagangan di Selasa (3/6). Indeks Stoxx 600, berakhir datar di level 548,42. Pergerakan tipis ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kombinasi data ekonomi yang melemah dan ketidakpastian global akibat perang dagang.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/6), inflasi yang melandai dalam kawasan euro memperkuat ekspektasi bahwa akan segera ada pelonggaran moneter lebih lanjut, mengingat inflasi saat ini sudah berada di bawah target dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Baca Juga: Uni Eropa Akan Desak Trump Minggu Ini: Hapus Tarif Impor atau Hadapi Balasan Tegas
ECB diketahui telah tujuh kali memangkas suku bunga sejak tahun lalu. Pasar uang kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan membawa suku bunga kawasan ini ke level 2% di Kamis.
"Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan harga pada Mei mengurangi tekanan terhadap mandat ganda bank sentral, dan memperkuat keyakinan pasar akan penurunan suku bunga lanjutan," ujar Analis Senior di Capital.com, Daniela Hathorn.
Dari Belanda, imbal hasil obligasi 10 tahun sempat menyentuh level tertinggi sesi di 2,745%. Hal ini dipicu oleh langkah mengejutkan dari pemimpin sayap kanan ekstrem yang menarik partainya dari koalisi pemerintahan memicu kekhawatiran akan pemilu dadakan.
Adapun Indeks Acuan Swiss (SSMI) justru naik 0,3%. Hal ini didorong oleh data inflasi yang jatuh ke wilayah negatif di Mei. Ia mencatatkan deflasi konsumen pertama dalam lebih dari empat tahun.
Sementara itu, bayang-bayang ketegangan perdagangan global tetap membebani pasar. Tarif kembali menuai polemik hukum setelah pemerintah mengajukan banding untuk menunda putusan pengadilan kedua yang menolak tarif tertentu, memperdalam ketidakpastian implementasi kebijakan tersebut.
Baca Juga: Dari Emas ke Bank Sampah, Pegadaian Gerakkan Ekonomi Akar Rumput
Laporan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) turut memperburuk sentimen. OECD memangkas proyeksi pertumbuhan global, khususnya menggarisbawahi beban ekonomi tidak proporsional yang ditimbulkan oleh perang dagang terhadap ekonomi AS.
(责任编辑:热点)
Rampungkan Tender Offer, Samico Capital Kini Kuasai 65,56% Saham KLIN
Cara Bikin Kue Rambutan, Kue Natal yang Ramai di Medsos
Bukan di Kulkas, Simpan 6 Makanan Ini Cukup di Suhu Ruang
Skema Banyak Risiko, Pengamat: Pemberian THR Ojol Harus Diiringi dengan Pengawasan
WIKA Ajak Siswa SMKN 1 Rangkasbitung Pahami Pentingnya Pembangunan Jalan Tol di Indonesia
- Le Borobudur, Tempat Menemukan Rasa Indonesia di Paris
- Sistem Magang Vokasi Terstruktur, Jalur Rekrutmen Efektif bagi UMKM
- VIDEO: Karakter Disney Raksasa Hiasi Langit Santiago Jelang Natal
- 5 Hal Ini Dapat Menyebabkan Pahala Sedekah Hilang
- KPK Dalami Pengajuan PMD Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah di Rorotan Jakut
- Daya Beli sedang Turun, Industri Pariwisata Cemas soal PPN 12 Persen
- Kurangi Volume Sampah TPA, PUPR Dukung Teknologi Aspal Plastik untuk Infrastruktur
- MS Glow For Men Perkuat Branding Motorsport Lewat Tiket MotoGP
-
5 Cara Menurunkan Berat Badan dengan Berbaring, Coba Tidur Posisi Ini
Daftar Isi 1. Lakukan pernapasan mendalam ...[详细]
-
5 Hal Ini Dapat Menyebabkan Pahala Sedekah Hilang
Daftar Isi Hal yang dapat menyebabkan pahala sedekah hilang ...[详细]
-
Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Tulang Perempuan, Cegah Osteoporosis
Daftar Isi Cara menjaga kesehatan tulang bagi perempuan ...[详细]
-
Pemerintah Dorong Transformasi Ekonomi Hijau untuk Akselerasi Pencapaian SDGs
Warta Ekonomi, Jakarta - Indonesia berkomitmen mewujudkan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (S ...[详细]
-
Puluhan Virus Baru Terdeteksi di China, Berpotensi Menular ke Manusia
Jakarta, CNN Indonesia-- Ratusan virusbaru terdeteksi pada hewan ternak yang ada di China. Puluhan d ...[详细]
-
Kapan THR 2025 Karyawan Swasta Cair? Prabowo Subianto Inginkan Hal Ini Terjadi
JAKARTA, DISWAY.ID -Kapan THR 2025 karyawan swasta cair? Presiden RI, Prabowo Subianto sudah membuat ...[详细]
-
Skema Banyak Risiko, Pengamat: Pemberian THR Ojol Harus Diiringi dengan Pengawasan
JAKARTA, DISWAY.ID --Hingga saat ini, kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) untuk para mitra ...[详细]
-
Berikan Kontribusi Besar untuk Perekonomian, Kemenperin: Industri Kimia Perlu Dipacu Lagi
JAKARTA, DISWAY.ID --Sebagai salah satu sektor industri yang berperan besar dalam memberikan kontrib ...[详细]
-
Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya
Daftar Isi Bahaya tidur bersama hewan peliharaan ...[详细]
-
KPK Periksa Eks Sekretaris Barantan Kementan Terkait Kasus TPPU SYL
JAKARTA, DISWAY.ID- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa mantan Sekretaris Badan Karan ...[详细]
B40 Belum Juga Diterapkan Walaupun Sudah Masuk Januari 2025, Kementerian ESDM Ungkap Alasannya
Kapal Pesiar Ini Tawarkan Liburan 4 Tahun, Hindari Kepemimpinan Trump
- Fintech Paling Banyak Diadukan, OJK Terima 15.278 Pengaduan Konsumen Sejak Awal Tahun
- Living Asia Resort & Spa Lombok untuk Relaksasi Otak dan Tubuh
- Istana Dukung Langkah Kejagung Usut Kasus Korupsi Minyak di Pertamina
- Peluang Emas! RI
- VIDEO: Demam Shogun, Turis Ramai
- Ada Hotel Berbentuk Ayam Raksasa di Filipina, Catat Rekor Dunia
- Masuki Era Suku Bunga Rendah, Begini Strategi BNI Genjot Likuiditas dan Pertumbuhan Kredit