Usai Perbaikan LADK, PSI Masih Dinyatakan Belum Lengkap dan Belum Sesuai
JAKARTA,quickq电脑端下载 DISWAY.ID -Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan hasil perbaikan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang disampaikan melalui Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka), Senin, 15 Januari 2024.
"Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 Tingkat Pusat, telah menyampaikan LADK Perbaikan kepada KPU RI melalui Sikadeka," ujar Komisioner KPU RI, Idham Holik dalam keterangan resminya.
BACA JUGA:PDIP dengan Dana Awal Kampanye Partai Terbesar Nyaris 200 M, KPU: Laporan PSI Belum Lengkap
Namun dari hasil perbaikan tersebut, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih dinyatakan belum lengkap dan belum sesuai.
Dalam keterangan resmi yang diterima Disway.id, tertulis PSI telah melakukan perbaikan LADK yang sebelumnya sempat dinyatakan belum lengkap dan belum sesuai juga.
Bahkan dalam LADK yang pertama, yaitu pada 7 Januari 2024, PSI hanya mencantumkan total pengeluarannya sebesar Rp 180.000, padahal total dana yang diterima sebesar Rp 2.002.000.000.
BACA JUGA:Bawaslu Sebut Dana Kampanye PSI Tidak Logis, 'Itu Harus Dicek!'
Perbandingan antara dana penerimaan dengan pengeluaran tidak sesuai sehingga dinilai tidak logis.
Namun setelah melakukan perbaikan, ada perubahan nominal pada PSI, total penerimaan dana meningkatkan menjadi Rp. 33,055,522,406.00. Begitupula dengan total pengeluarannya, yakni sebesar Rp. 24,130,721,406.00.
Meskipun begitu, KPU tetap menyatakan LADK milik PSI belum lengkap dan belum sesuai.
BACA JUGA:Jenguk Korban Kejatuhan Baliho Caleg di Kembangan, PSI: Kami Tanggung Jawab
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai LADK milak PSI dinilai tidak logis sehingga pihaknya berencana untuk menelusuri dana tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja lantaran angka tersebut tidak rasional karena pengeluaran hanya di angka Rp180 ribu, sementara kampanye dilakukan di banyak tempat.
"Kan enggak rasional kalau masih tetap Rp180 (ribu). Loh itu ke mana? Mereka kampanye di mana-mana, kok enggak ada laporannya? Itu kan tidak logis dan tidak rasional," ujar Bagja melalui keterangan tertulisnya, Rabu 10 Januari 2024.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:休闲)
- Bikin UMKM Naik Kelas, Kemendag Luncurkan Kampanye Beli Lokal 12.12
- Hasnaeni 'Wanita Emas' Histeris Ditahan Kejagung, Tersangka Perkara Korupsi Waskita Beton Precast
- Konflik Amien Rais Bergulir Kencang, Seret Habib Rizieq, PA 212, dan Partai Ummat
- Top 16 MUID 2024 Hadir dengan Finalis Beragam, Ada Ibu Dua Anak
- 418 Ribu Kasus Malaria di Indonesia, Tertinggi di Papua
- Imbas Pembangunan MRT di MH Thamrin, Suplai Air PAM Akan Terhenti di Wilayah Ini
- Pamit Nonton Lenong, Pria di Tangsel Ditemukan Tewas Gantung Diri
- PPATK Blokir Ribuan Rekening Dormant, Bos OJK: Tidak Ada Arahan Khusus ke PPATK
- 4 Kelompok Relawan Erick Thohir Deklarasikan Dukung Prabowo
- Naik Penerbangan Terpanjang di Dunia, Ngapain Aja 19 Jam Nonstop?
- Hasnaeni 'Wanita Emas' Histeris Ditahan Kejagung, Tersangka Perkara Korupsi Waskita Beton Precast
- Imbas Pembangunan MRT di MH Thamrin, Suplai Air PAM Akan Terhenti di Wilayah Ini
- 6 Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Tak Jalani Penahanan, Satgas Anti Mafia Bola Ungkap Alasannya
- Jangan Minum Teh dan Kopi di Waktu Ini, Bisa Bikin Berabe
- Kisruh Hotel Sultan, Pontjo Sutowo Akan Laporkan PPKGBK ke Bareskrim Polri
- Janji Bakal Tindak Tegas, Wagub DKI: Laporkan Bila Ada Pabrik Cemari Udara
- Butuh Modal Kerja, TRON Ungkap Rencana Right Issue 383 Juta Saham
- FOTO: Anjing Terlatih Bantu Penjaga Pantai Spanyol Selamatkan Nyawa
- FOTO: Nasib Hewan Kebun Binatang Gaza Mengungsi Saat Agresi Israel
- 9 Kota Eropa di Negara Berbeda Kini Terhubung dengan Jalur Kereta Api