Carstensz Pyramid, World Seven Summits hingga Jalur Pendakian Tersulit
Peristiwa meninggalnya dua pendaki perempuan, Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Elsa Laksono ketika mendaki Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya di Pegunungan Jayawijaya, Papua menjadi sorotan publik.
Carstensz Pyramid dikenal sebagai puncak tertinggi di Indonesia. Gunung ini terkenal menantang dengan ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Puncak Jaya juga merupakan satu dari lima tempat di khatulistiwa yang diselimuti salju.
Keistimewaan Carstensz Pyramid adalah pengakuan internasional sebagai World Seven Summitsdari salah satu versi. World Seven Summitsmerupakan puncak gunung-gunung tertinggi dari tujuh benua di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Gunung ini adalah gunung karang yang terkenal dengan hamparan salju abadi di puncaknya. Namun, Carstensz Pyramid juga simbol dari perubahan iklim yang nyata.
Para pendaki sudah ditunggu medan yang begitu menantang untuk bisa mencapai Carstensz Pyramid. Para pendaki harus memiliki keahlian panjat tebing yang mahir apabila ingin menaklukkan Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya.
Sebab, Carstensz Pyramid memiliki tebing yang curam. Selain keahlian panjat tebing yang mahir, pendaki juga harus menggunakan alat-alat pendakian khusus.
Para pendaki juga akan berhadapan dengan cuaca tak menentu, seperti kabut tebal, hujan deras, hingga suhu yang bisa mencapai titik beku.
Terdapat dua opsi jalur pendakian menuju Carstensz Pyramid, yakni Sugapa dan Ilaga. Namun, kedua jalur itu memiliki teknis dan tantangannya masing-masing, yang tergolong sangat sulit, bahkan disebut paling sulit. Pendaki pemula tidak disarankan untuk menjajal mendaki Carstensz Pyramid.
Carstensz Pyramid adalah satu-satunya yang memiliki gletser tropika di Indonesia. Tapi, keberadaan gletsernya perlahan mulai menipis akibat pemanasan global.
(wiw)(责任编辑:焦点)
- 5 Makanan Ini Bisa Dikonsumsi Setelah Olahraga, Bye
- Orangtua Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo
- Status Sebagai Negara Nonblok, Kadin Optimis Indonesia Jadi Penyeimbang China
- Pemprov DKI Bakal Bangun Puskesmas di Cipedak, Legislator PKS: Alhamdulillah
- Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar Demi Jaga Keutuhan Partai
- TNI AD Selidiki Mengapa Warga Sipil Bisa Masuk Area Pemusnahan Amunisi di Garut
- Rumah Charlie Chandra Pengugat Aguan Diblokade Anggota Polda Banten, Ghufroni: Terlalu Over Acting
- Alasan Gratis Ongkir Dibatasi, Komdigi: Hanya Atur Perang Harga agar Persaingan Sehat
- Selundupkan Patogen Berbahaya, Dua Warga China Bikin Geger Amerika Serikat
- Lamar Jadi Damkar dan PPSU, Ratusan Warga Serbu Balai Kota DKI: Disuruh Kirim Lamaran ke Sini
- Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak
- Camaba Cek! Pendaftaran Jalur Mandiri UIN Jakarta 2025 Sudah Dibuka, Bisa Pakai Nilai UTBK SNBT
- Santorini Batasi Wisawatan Imbas Pengunjung Kapal Pesiar Membludak
- Diskon Hari Kartini, Tarif Rp1 Transjakarta untuk Wanita Pada 21 April Besok
- FKPT Sumut Gelar Pelatihan Penulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas
- Simak Syarat dan Cara Daftar SPMB Jakarta 2025 Jenjang TK Hingga SMA
- BPOM Permudah Sertifikasi Produksi hingga Izin Edar Produk UMKM PBNU
- Namanya Bakal Diganti Jadi Rumah Sakit Internasional, Pramono: RSUD Mengecilkan Diri Sendiri
- Diisukan Akan Gelar Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Kalau Kursinya Belum Ada, Masak Lesehan?
- Kuliah Gratis di IPB? Jalur Beasiswa BUD Dibuka Lagi, Daftarnya Cuma Sampai Juni 2025!