KPAI Sebut Indonesia Darurat Filisida, Faktor Ekonomi Penyebabnya
JAKARTA,quickq能使用ads吗 DISWAY.ID --Kasus terbunuhnya bocah tiga tahun berinisial RMR ditangan orang tua kandung di Bekasi termasuk fenomena filisida (filicide).
Peristiwa terbunuhnya bocah tiga tahun oleh orang tua di Bekasi, menjadi sorotan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengatakan pristiwa terbunuhnya bocah ditangan orang tuanya merupakan Filisida.
BACA JUGA: Heboh Tren Aplikasi Koin Jagat, Komdigi Akan Cek Dampaknya di Masyarakat
BACA JUGA: Harga Gabah Resmi Naik Rp 500, Pengamat Berikan Respon Positif
"Kami sampaikan, Indonesia itu sudah darurat filisida. Jadi KPAI sudah melakukan kajian sejak tahun yang lalu. Setiap bulan ada 5 sampai 6 kasus yang sama," katanya kepada awak media, ditulis Selasa 14 Januari 2025.
Filisida ini, kata Diyah Puspitarini, adalah pembunuhan orang tua kepada anak, baik orang tua biologi, orang tua kandung, orang tua angkat dan lain sebagainya kepada anak.
Diyah Puspitarini menambahkan, berdasarkan datanya, sejauh ini setiap bulan terdapat 5 sampai 6 kasus filisida yang terjadi.
Sehingga KPAI menilai hal itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.
“Jadi sekitar tahun 2024 ada enam puluhan kasus anak yang menjadi korban filisida. Dan, ini sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, karena kami melihat masih banyak yang tidak melaporkan,” paparnya.
BACA JUGA: Prabowo Mau Mundur Kepala Daerah Terpilih, Istana: Biar Kompak dan Paham Arah Pembangunan Negara
BACA JUGA: Dasco Ungkap Kronologi Mobil RI 36 Dikawal Patwal Arogan: Tak Ada Raffi Ahmad, Hanya Membawa Berkas
Sebab, lanjut Diyah Puspitarini, pelakunya adalah orang tua dan korban adalah anak banyak yang akhirnya tidak dilaporkan.
Menurut mengemukakan faktor utama filisida adalah masalah ekonomi.
- 1
- 2
- 3
- »
(责任编辑:休闲)
- Kubu Hasto Akan Gugat Keabsahan Pimpinan KPK Periode 2024
- Dicatat dalam Sejarah, Bima Arya Penjarakan Habib Rizieq!
- Tak Profesional Tangani Kasus Brigadir J, Kapolri Copot dan Mutasi 24 Personel ke Yanma
- Periksa Kanit Reskrim dan Kapolsek Penjaringan, Kapolda Tepis Terkait Narkoba
- Trading Investor Besar Melandai, Harga Bitcoin Terkoreksi ke US$108.400
- Duh... Pegawai KPK Nyolong 1,9 kilo Emas Sitaan, Sangat Mencoreng Citra Lembaga
- Titik Balik Bripka Ricky Rizal Melawan Skenario Ferdy Sambo, Keluarga Menangis Memintanya Jujur
- Ditreskrimsus Polda Metro Selama 4 Pekan Akan Sisir Jakarta, Bukan Nangkap Penjahat, Tapi Bagi
- Pembredelan Lukisan Yos Suprapto, Fadli Zon Dikritik Pakar Budaya Unair: Patut Disayangkan!
- Pendukung Anies di Medsos: PSSI Diduga Berpolitik
- Namanya Masuk Usulan Calon Pj Gubernur Pengganti Anies, Bahtiar: Mohon Doanya
- 5 Ikan yang Mengandung Vitamin D, Bagus untuk Tulang dan Gigi
- Vanda Gandeng Black & Veatch Demi Proyek Solar & Battery 2 GWp di Kepulauan Riau
- Kemenkes Jelaskan Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi buat Pelajar
- Ombudsman RI: Pagar Laut Sebabkan Nelayan Merugi hingga Rp9 Miliar
- Makin Panas, Ini Dia Babak Baru Perseteruan Hotman vs Hotma
- Tanpa Persetujuan Trump, Uni Eropa dan Inggris Terapkan Sanksi Baru ke Rusia
- Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 13 September: Siang Sebagian Wilayah DKI Hujan
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka Hari Ini 4 Februari 2025, Ini Jadwal Lengkap dan Syaratnya
- 3 Sanksi Rekomendasi Komnas HAM Terhadap Polisi Terlibat Obstruction of Justice Kasus Brigadir J