Kebangetan, Jokowi Kesal Anggaran Stunting Justru Dijadikan Pagar Puskesmas
JAKARTA,quickq会员免费分享 DISWAY.ID - Presiden Jokowi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pada Senin, 6 Mei 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mewanti-wanti Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tidak menyalahgunakan anggaran stunting.
BACA JUGA:Tekan Kasus Stunting, Keluarga Berisiko Diintervensi Nutrisi Telur dan Daging Ayam
BACA JUGA:Stunting dan Penyakit Tak Menular Jadi Fokus Jokowi, 330 Ribu Orang Meninggal karena Stroke
Hal itu ia tegaskan usai melihat adanya anggaran stunting yang justru dijadikan pagar puskesmas.
“Jangan sampai ada saya lihat anggaran untuk stunting untuk Puskesmas, diberikan ke Puskesmas jadinya pagar Puskesmas. Ada! jangan bilang enggak ada. Ada. Enggak ada hubungannya stunting sama pager,” kata Jokowi saat Musrenbangnas.
Jokowi berharap agar Musrenbang kali ini bisa menjadi penghubungan agenda pembangunan di pusat dan daerah. Sehingga, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Saya berharap Musrenbangnas ini bisa menjadi sekrup penyambung agenda pembangunan pusat, provinsi, kabupaten dan kota agar semuanya inline, seirama dan tepat sasaran dan hasilnya betul-betul dirasakan oleh rakyat,” ujar Jokowi.
BACA JUGA:BKKBN Sosialisasi Penurunan Stunting Anak, Hamil di Atas Usia 35 Tahun Berisiko Tinggi
BACA JUGA:NFA dan ID FOOD Salurkan Bantuan CPP Guna Penanganan Stunting Kepada 1,4 Juta Keluarga
Selain itu, Jokowi meminta agar tidak membuang-buang anggaran hanya untuk kegiatan rapat dan studi banding.
Dia tak ingin anggaran habis diecer untuk program tak jelas.
"Jangan sampai anggaran dipakai untuk rapat-rapat kebanyakan dan studi banding yang kebanyakan. Sudahlah, itu masa lalu. Ini masa depan jangan sampai itu terjadi lagi," imbuh Jokowi.
BACA JUGA:NFA Fokus Tangani Masalah Stunting, Kemiskinan, dan Gizi Buruk dengan Perbaiki Nutrisi
BACA JUGA:Balita Stunting Disisir, Diberikan Obat dan Vitamin dengan Indikasi Medis
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan agar anggaran daerah yang diberikan pemerintah tidak diecer untuk keperluan dinas. Jokowi menekankan pembagian anggaran ke dinas-dinas harus diberikan skala priorotas.
"Program harus orientasi hasil, harus ada return ekonominya, harus fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas. Semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan (anggaran) 10 persen, semua diberi 10 persen. Ndak jelas prioritasnya yang mana," tutur Jokowi.
(责任编辑:知识)
- Dapat Dukungan Dari Komunitas Alumni Perguruan Tinggi, TKN: Prabowo
- Cara Aktivasi Rekening PIP Siswa SD
- Delegasi Dagang Trump dan China Bertemu di London, Pasar Global Menanti Hasilnya
- FOTO: Ratusan Ribu Umat Rayakan Pesta Black Nazarene di Filipina
- Ini 3 Pelanggaran Kode Etik Firli Bahuri, Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat
- Jelang Menikah 7 Januari, Pangeran Abdul Mateen 'Pamer' Calon Istri
- Tembok Lembap dan Mengelupas? Coba Lakukan 5 Cara Ini
- FOTO: Ratusan Ribu Umat Rayakan Pesta Black Nazarene di Filipina
- Tidak Ada Isu HAM, Amnesty International Indonesia Pertanyakan Visi Misi Prabowo
- Siaga Bencana Alam, 7 Benda Ini Wajib Ada dalam Tas Survival Kit
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Pastikan Pembelajaran Ramadan Mencakup untuk Siswa non
- Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan, Mendikdasmen: Bahasanya Bukan Libur, Tapi Pembelajaran
- Cak Imin: Slepet Ketidakadilan 100 Orang Kaya Indonesia, Bansos Ditambah!
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Pastikan Pembelajaran Ramadan Mencakup untuk Siswa non
- HP Penumpang Hilang, Garuda Indonesia Bebastugaskan Awak Kabin
- 5 Buah yang 'Haram' Dimakan Penderita Batu Ginjal
- Dokter China Temukan Golongan Darah Subtipe P, Pertama di Dunia
- Covid dan Flu Naik, Spanyol Wajibkan Pakai Masker di Rumah Sakit
- Penting bagi Pertumbuhan Ekonomi, CIPS: Padat Karya Butuh Regulasi Tepat dan Konsisten
- Tembok Lembap dan Mengelupas? Coba Lakukan 5 Cara Ini